Serangan 9/11 pada tahun 2001 telah menyisakan kenangan buruk bagi
Amerika Serikat (AS), sekitar 3.000 orang telah tewas dalam serangan
tersebut dan AS harus menderita kerugian materi yang sangat besar karena
pusat Ekonomi nya dihancurkan. Begitu banyak pro dan kontra atas
serangan 9/11 yang dilakukan oleh beberapa Mujahidin pemberani. Sebagian
orang sepenuhnya percaya pada teori konspirasi Barat, sebagian orang
(kaum Muslimin dalam hal ini) masih percaya dan mau mendengarkan
penuturan saudara-saudara mereka akan fakta 9/11.
Yazid Sufaat, suami dan seorang ayah, ahli biokimia, pengusaha
sekaligus mantan kapten Angkatan Darat yang dituduh membantu serangan 11
September 2001 di AS, yang ditahan di penjara politik Internal Security
Act (ISA) Malaysia sejak 2002, kemudian dibebaskan pada tahun 2008. Malaysiakini melakukan
wawancara eksklusif dengan Yazid Sufaat dalam oleh Fathi Aris Omar,
Aidila Razak dan Salhan K Ahmad, yang diterbitkan oleh Malaysiakini pada
(20/3/2012). Berikut ini adalah terjemahan wawancara terkait serangan
9/11 sambungan dari wawancara awal yang membahas pengalaman Yazid Sufaat di Afghansitan dan bertemu dengan Syaikh Usamah bin Laden rahimahullah. Wawancara kali ini membahas tentang 9/11 dan penyebaran Islam:
Yazid mengakui bahwa Zakaria adalah seorang karyawan perusahaan software.Yazid mengatakan bahwa ia telah membayar gaji Zakaria untuk memasarkan produk software, yang menghubungkan komputer ke telepon, terutama untuk tujuan call-centre, di Eropa dan AS.
Apartemen yang sama, diinfakkan untuk organisasi Islam Persatuan
Al-Ehsan yang dituduh untuk digunakan aktivitas-aktivitas perencanaan
serangan 9/11 yang PBB katakan sebagai "KTT Al-Qaeda 2000".
Namun, Yazid tetap mengaku bahwa ia tidak berada di Malaysia pada saat itu dan tidak mengetahui tentang hal itu.
"Mousaoui tidak pernah memberitahu saya bahwa dia pergi untuk belajar bagaimana cara menerbangkan pesawat. Orang ini tidak pernah bercerita apa-apa kepada saya. Apakah saya memberinya uang untuk mendanai 9/11? Biarlah pembaca-pembaca kalian berpikir sendiri," katanya.
Saya tidak percaya Demokrasi
Yazid Sufaat (48), memiliki sebuah jawaban yang sederhana atas serangan yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa pada 9/11, "Jika apa yang dilakukan para penyerang 9/11 adalah salah, Allah telah memperlihatkan tanda-tandanya".
"Niat mereka murni. Apa yang mereka lakukan adalah sebagai bentuk ibadah, dan mereka dapat melakukan kesalahan di sana dan di sini. Tetapi keimanan mereka, keyakinan mereka pada Tuhan yang Esa adalah benar," katanya.
"Jika mereka berbuat kesalahan, dalam amalan mereka, insyaAllah, Allah akan mengampuni mereka," tambah Yazid.
"Apa yang tidak diampuni? Untuk orang-orang yang menegakkan hukum terhadap yang melawan firman-Nya," kata Yazid.
Inilah mengapa, kata Yazid, ia tidak memiliki keyakinan terhadap pemilihan politik (demokrasi). Ia meyakini sistem Khilafah.
"Saya tidak percaya Demoksrasi. Bahaya demokrasi adalah, memilih para wakil rakyat menjadi pembuat hukum. Al-Quran berkata bahwa tidak ada hukum kecuali hukum Allah, jadi mereka tidak dapat membuat hukum sendiri melawan apa yang Allah tetapkan" ujar Yazid.
"Kami tidak ingin mempersekutukan diri-diri kami dengan mereka (yang membuat hukum-hukum yang melawan Firman Allah). Kami tidak ingin memberikan hak-hak Allah kepada mereka yang akan berbuat sesuka hati mereka dan menandingi Allah," tegas Yazid.
Kutipan lengkap dari wawancara sebagai berikut:
Malaysiakini: Apakah 11 september sebagai langkah defensif atau pembalasan?
Yazid: Saya tidak tahu, tetapi apa yang saya pikir, Mereka menyerang WTC, dimana pusat Ekonomi AS adalah jantung Pentagon, tidak di Pentagon tetapi di WTC.
Kekuatan Ekonomi dan intelijen mereka berada di WTC. Kami ingin melumpuhkan mereka, kami harus membawa semangat juang mereka jatuh. Perang adalah semua tentang semangat juang. Kalian pikir kalian besar? tidak ada yang dapat memukul kalian?!
Malaysiakini: Jadi anda mengatakan ini adalah serangan pertama, dari dunia Muslim terhadap Kapitalis Barat dalam sejarah terakhir?
Yazid: "Menjatuhkan semangat juang mereka. Kalian ingin menang, jatuhkan semangat mereka. Jatuhkan semangat mereka, kalian akan menang dalam perang. Jatuhkan semangat mereka, jatuhkan semangat mereka," Yazid mengulangi kata-kata itu berulangkali.
Yazid: Begini, Saya telah menjadi Muslim selama 48
tahun, tetapi saya tidak percaya diri bahwa sholat saya benar 100
persen. Apalagi (para penyerang ini). Niat mereka adalah murni. Apa yang
mereka lakukan adalah sebuah bentuk ibadah, dan mereka dapat melakukan
kesalahan di sana dan di sini.
Tetapi iman mereka, keyakinan mereka terhadap Tuhan yang Esa adalah benar. Jika mereka berbuat salah, dalam amalan mereka, Insya Allah, Allah akan mengampuni mereka.
Malaysiakini: Ini terkait pemboman di Jakarta atau Bali?
Yazid: Saya tidak ingin mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah. Saya tidak ingin berbicara demikian. Kesalahan apapun hanya dalam amalan, tidak membatalkan iman mereka.
"Hal yang terpenting adalah tidak kehilangan iman (murtad). Jika kalian melakukannya (murtad), ya Allah…lebih baik untuk mati dalam keadaan Muslim bahkan jika kalian mati dalam keadaan berdosa, Insya Allah, Dia akan mengampuni kalian, selama kalian tidak menyembah kepada selainNya"
Malaysiakini: Secara khusus, bagiamana hal ini cocok dengan seperti (militan-militan yang telah almarhum), Nurdin Muhammad Top dan Azahari Husin?
Yazid: Saya ingin menanyai kalian satu hal, Siapa yang telah melakukan penyebaran Islam? Siapa yang menyebarkannya? Kalian jawab saya. Siapa yang melakukan melakukan penyebaran?
Malaysiakini: Maksud anda mempopulerkan Islam?
Yazid: Baiklah, Orang-orang mengatakan bahwa ini adalah cara yang buruk. Tetapi lihatlah statistik, orang-orang yang memeluk Islam di Eropa dan AS setelah serangan 9/11.
9/11…mungkin benar apa yang mereka lakukan. Orang-orang seperti itu (Mujahidin yang melakukan operas syahid -red) ingin mengorbankan diri mereka sendiri demi cinta mereka untuk Allah, harapan dan surga.
Pasti ada sesuatu yang benar. Atau jika tidak, setiap orang akan membenci Islam dan tingkat mualaf akan turun. Kalian harus berpikir dengan cara ini.
Saya tidak ingin kalian setuju dengan saya, tetapi saya sedang mengajukan sebuah pertanyaan retoris, jadi kita dapat berpikir Siapa yang melakukan penyebaran Islam?
Malaysiakini: Azhahari dan Noordin, termasuk orang-orang yang menjadi sorotan di media internasional, dianggap menyebarkan Islam?
Yazid: Mereka melakukan penyebaran Islam. Para pencela kami ingin menggambarkan kami sebagai yang buruk, tetapi lihatlah hasilnya.
Malaysiakini: Apakah karena konflik semacam ini, memicu orang tertarik untuk mempelajari Islam?
Yazid: Kalian mempelajari sejarah? Kami tidak pernah memulai hal ini, ini perang.
Malaysiakini: Kami, maksudnya kelompok kalian, atau Umat Islam?
Yazid: Umat Islam. Mereka (musuh) memicunya, umat Islam harus mempertahankan diri sendiri. Kembali lah ke sejarah….Umat Islam tidak pernah memicu konflik apapun. Ketika mereka (musuh) memulainya, kami harus mempertahankan diri sendiri, oke?
Saya pergi ke Afghanistan untuk memulai apa yang disebut proyek karena kami harus mempertahankan diri sendiri. Untuk mempertahankan diri sendiri, kami harus mengetahui apa yang mereka (musuh) lakukan.
Ketika kami pelajari…kemudian mereka (musuh) akan menganggap kalian sebagai ancaman bagi mereka. Mereka tidak akan pernah membiarkan kalian untuk satu langkah di atas mereka. Mereka tidak akan membiarkannya, tetapi umat Islam tidak menyadarinya.
Saya memulai proyek itu sebelum 9/11 dan ketika 9/11 terjadi, laboratorium saya (di Kandahar) dibom, rumah sakit saya di bom. Apa yang terjadi kemudian? Mereka (musuh) akan membunuh kalian sebelum kalian dapat merangkak. Mereka tidak akan membiarkan kalian untuk tumbuh.
Malaysiakini: Bagaimana anda membenarkan kematian orang-orang tak bersalah? Bahkan di dalam Al-Quran, menyatakan bahwa kalian tidak boleh membunuh perempuan dan anak-anak.
Yazid: Mempelajari Fikih Jihad, apa yang kalian dapat lakukan dan apa yang kalian tidak dapat lakukan. Di dalam fikih apapun, Ulama cenderung berbeda dalam pendapat mereka, bahkan dalamhal-hal yang sangat sederhana, apalagi yang besar ini.
Ketika orang-orang ini (Mujahidin) melakukan pemboman, tentu saja mereka menimbangkan hal-hal ini. Yang harus dilakukan, tidak dilakukan, boleh dan tidak boleh dilakukan. Pilihan apa yang mereka miliki, mayoritas ulama mengatakan tidak, tetapi sebagian kecil mengatakan ya, itu boleh dilakukan. Setelah jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah pada 1258, tidak ada lagi Syariah (Hukum Islam), jadi ini adalah kewajiban kami untuk membawa ini (Khilafah) kembali.
Malaysiakini: Bagaimana anda memutuskan apakah penyebab ini pantas?
Yazid: Sebelum kalian melakukan sesuatu, kalian membutuhkan ilmu. Beberapa orang melakukan Haji tanpa mengetahui kenapa, tetapi tidak dalam Jihad. Jika kalian ingin mengetahui tentang ilmu pengetahuan, kalian harus pergi ke professor dengan gelar PhD. Jika kalian ingin mengetahui tentang Jihad, tanyakan kepada Ulama yang pergi berjihad. Bukan Ulama yang mengajar di dalam ruang kelas.
Ulama yang melakukan Jihad mengatakan kita boleh berjihad, tetapi kita harus meminimalisir segala jenis kerusakan. Itula apa yang orang-orang ini (Pelaku 9/11) lakukan. Meminimalisir kerugian. Berapa banyak kerusakan yang mereka perbuat? Para musuh membunuh 1 juta, kami membunuh 3.000. apakah pembunuhan (yang di lakukan musuh –red) dibenarkan? Tidak pernah dibenarkan, kami tidak ingin melakukan hal itu. Tetapi jika mereka melakukannya terhadap kami…ini sulit. Saya tidak memaksa orang-orang untuk setuju dengan saya.
Malaysiakini: Pernahkah anda mengunjungi murid-murid anda di Teluk Guantanamo, atau keluarga mereka? Apakah anda merasa bersalah?
Yazid: Setiap perbuatan memiliki resikonya sendiri, orang-orang di Guantanamo, mereka mengetahui ini. jika mereka tidak tahu, maka mereka tidak diberitahu dengan baik. Tetapi ini adalah bagian dari ilmu yang mereka harus pahami.
Ketika mereka (musuh) menempatkan saya jauh dari keluarga saya, saya pikir "Hey! jika kalian pergi ke Singapura, dan kalian melihat tanda keluar ke Batang Kali, Taiping, Penang, artinya kalian tidak pergi ke arah yang benar bukan?"
Sebuah ayat di dalam Al-Quran mengatakan bahwa untuk pergi ke surga, kalian harus menemukan belenggu (borgol), penjara, pengasingan. Semua itu adalah tanda-tanda yang kalian harus temukan. Dalam perjalanan saya ke surga, saya melihat tanda-tanda.
Mengapa harus takut? Kalian pikir orang-orang di Teluk Guantanamo bersedih?
Malasyiakini: Bagaimana tentang keluarga orang-orang yang tewas dalam pemboman?
Yazid: Bagaimana tentang saudara-saudara kita yang dibunuh para musuh? Pernahkah kalian berpikir tentang itu?
Malaysiakini: Jika kita tidak ingin ini terjadi kepada kami, mengapa kita melakukan hal yang sama? Sejak 9/11, serangan terhadap umat Islam di negara-negara Barat telah meningkat. Mereka mungkin tidak memenangkan perang, tetapi begitu banyak orang yang mati karena itu.
Yazid: Jika kami tidak melakukan ini (menyerang mereka), bagaimana kalian yakin bahwa mereka tidak akan melakukan ini kepada kita? Ini adalah hal yang sama saja. Biarlah kami mati berjuang, Jihad adalah sebuah pencarian untuk kehidupan, bukan kematian. Sejarah telah membuktikkan bahwa mereka (musuh) akan terus menyerang. Jika orang-orang kafir adalah baik, maka Al-Quran salah Allah berfirman jika kita memerangi kembali, para musuh akan menjadi lemah. (membaca Firman Allah dalam AL-Quran, ayat 76 surat An-Nisa)
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah."
Allah memberitahu kita untuk berperang melawan orang-orang kafir yang berjalan di atas jalan setan. Jika kita tidak memerangi mereka kembali, mereka akan menjadi kuat dan kalian bisa disingkirkan. Itu adalah sebuah ayat. Bagiamana kalian dapat menentang Al-Quran? Dalam surat At-Taubah, Allah berfirman bahwa, jika kita tidak pergi di jalan Allah, Dia akan menggantikan kita dengan orang-orang yang lain.
Malaysiakini: Sejak anda mengatakan anda terhubung dengan kelompok Taliban, apakah anda pikir kematian Usamah akan mengarah pada kebangkitan Taliban?
Yazid: Agama kami akan menang bukan karena Usamah Laden atau Yazid Sufaat. Jika Allah menghendaki, kami akan berhasil, jika kami melakukannya dengan benar. ini ditakdirkan. Nabi telah menetapkan caranya untuk melakukan ini, ikuti saja.
Kemenangan ini tidak akan datang dalam kenyamanan kita atau ketika ini sesuai dengan jadwal kita. Kita harus mengingat itu. Ini bukan sebuah perlombaan, dimana mayoritas yang akan menang.
Terkadang, kita tidak yakin kepada Allah. Lihatlah Nabi. Ketika beliau pergi berperang, beliau berhasil di level yang terbaik, tetapi tidak pernah bisa menyamai kemampuan musuh dalam hal kekuatan, kualitas persenjataan, dan sebagainya. Tetapi mengapa beliau menang?
Ketika saya memberitahu "para petugas unit khusus" itu, mereka berkata, "Itu adalah Nabi. Siapakah anda dibandingkan? (tertawa). Jika itu sikap kita, lalu apa yang dapat kita lakukan?
***
PBB mengatakan bahwa Yazid Sufaat telah bertemu Zakaria Mousaoui pada
bulan Oktober 2000 – yang dijatuhi hukuman seumur hidup pada tahun 2006
oleh pengadilan karena termasuk diantara yang merencanakan serangan
9/11 terhadap World Trade Centre (WTC) – dan didakwa telah memberikan
sedikitnya 35.000 USD untuk mendanai serangan tersebut.Yazid mengakui bahwa Zakaria adalah seorang karyawan perusahaan software.Yazid mengatakan bahwa ia telah membayar gaji Zakaria untuk memasarkan produk software, yang menghubungkan komputer ke telepon, terutama untuk tujuan call-centre, di Eropa dan AS.
Namun, Yazid tetap mengaku bahwa ia tidak berada di Malaysia pada saat itu dan tidak mengetahui tentang hal itu.
"Mousaoui tidak pernah memberitahu saya bahwa dia pergi untuk belajar bagaimana cara menerbangkan pesawat. Orang ini tidak pernah bercerita apa-apa kepada saya. Apakah saya memberinya uang untuk mendanai 9/11? Biarlah pembaca-pembaca kalian berpikir sendiri," katanya.
Saya tidak percaya Demokrasi
Yazid Sufaat (48), memiliki sebuah jawaban yang sederhana atas serangan yang menewaskan sekitar 3.000 jiwa pada 9/11, "Jika apa yang dilakukan para penyerang 9/11 adalah salah, Allah telah memperlihatkan tanda-tandanya".
"Niat mereka murni. Apa yang mereka lakukan adalah sebagai bentuk ibadah, dan mereka dapat melakukan kesalahan di sana dan di sini. Tetapi keimanan mereka, keyakinan mereka pada Tuhan yang Esa adalah benar," katanya.
"Jika mereka berbuat kesalahan, dalam amalan mereka, insyaAllah, Allah akan mengampuni mereka," tambah Yazid.
"Apa yang tidak diampuni? Untuk orang-orang yang menegakkan hukum terhadap yang melawan firman-Nya," kata Yazid.
Inilah mengapa, kata Yazid, ia tidak memiliki keyakinan terhadap pemilihan politik (demokrasi). Ia meyakini sistem Khilafah.
"Saya tidak percaya Demoksrasi. Bahaya demokrasi adalah, memilih para wakil rakyat menjadi pembuat hukum. Al-Quran berkata bahwa tidak ada hukum kecuali hukum Allah, jadi mereka tidak dapat membuat hukum sendiri melawan apa yang Allah tetapkan" ujar Yazid.
"Kami tidak ingin mempersekutukan diri-diri kami dengan mereka (yang membuat hukum-hukum yang melawan Firman Allah). Kami tidak ingin memberikan hak-hak Allah kepada mereka yang akan berbuat sesuka hati mereka dan menandingi Allah," tegas Yazid.
Kutipan lengkap dari wawancara sebagai berikut:
Malaysiakini: Apakah 11 september sebagai langkah defensif atau pembalasan?
Yazid: Saya tidak tahu, tetapi apa yang saya pikir, Mereka menyerang WTC, dimana pusat Ekonomi AS adalah jantung Pentagon, tidak di Pentagon tetapi di WTC.
Kekuatan Ekonomi dan intelijen mereka berada di WTC. Kami ingin melumpuhkan mereka, kami harus membawa semangat juang mereka jatuh. Perang adalah semua tentang semangat juang. Kalian pikir kalian besar? tidak ada yang dapat memukul kalian?!
Malaysiakini: Jadi anda mengatakan ini adalah serangan pertama, dari dunia Muslim terhadap Kapitalis Barat dalam sejarah terakhir?
Yazid: "Menjatuhkan semangat juang mereka. Kalian ingin menang, jatuhkan semangat mereka. Jatuhkan semangat mereka, kalian akan menang dalam perang. Jatuhkan semangat mereka, jatuhkan semangat mereka," Yazid mengulangi kata-kata itu berulangkali.
Tetapi iman mereka, keyakinan mereka terhadap Tuhan yang Esa adalah benar. Jika mereka berbuat salah, dalam amalan mereka, Insya Allah, Allah akan mengampuni mereka.
Malaysiakini: Ini terkait pemboman di Jakarta atau Bali?
Yazid: Saya tidak ingin mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah. Saya tidak ingin berbicara demikian. Kesalahan apapun hanya dalam amalan, tidak membatalkan iman mereka.
"Hal yang terpenting adalah tidak kehilangan iman (murtad). Jika kalian melakukannya (murtad), ya Allah…lebih baik untuk mati dalam keadaan Muslim bahkan jika kalian mati dalam keadaan berdosa, Insya Allah, Dia akan mengampuni kalian, selama kalian tidak menyembah kepada selainNya"
Malaysiakini: Secara khusus, bagiamana hal ini cocok dengan seperti (militan-militan yang telah almarhum), Nurdin Muhammad Top dan Azahari Husin?
Yazid: Saya ingin menanyai kalian satu hal, Siapa yang telah melakukan penyebaran Islam? Siapa yang menyebarkannya? Kalian jawab saya. Siapa yang melakukan melakukan penyebaran?
Malaysiakini: Maksud anda mempopulerkan Islam?
Yazid: Baiklah, Orang-orang mengatakan bahwa ini adalah cara yang buruk. Tetapi lihatlah statistik, orang-orang yang memeluk Islam di Eropa dan AS setelah serangan 9/11.
9/11…mungkin benar apa yang mereka lakukan. Orang-orang seperti itu (Mujahidin yang melakukan operas syahid -red) ingin mengorbankan diri mereka sendiri demi cinta mereka untuk Allah, harapan dan surga.
Pasti ada sesuatu yang benar. Atau jika tidak, setiap orang akan membenci Islam dan tingkat mualaf akan turun. Kalian harus berpikir dengan cara ini.
Saya tidak ingin kalian setuju dengan saya, tetapi saya sedang mengajukan sebuah pertanyaan retoris, jadi kita dapat berpikir Siapa yang melakukan penyebaran Islam?
Malaysiakini: Azhahari dan Noordin, termasuk orang-orang yang menjadi sorotan di media internasional, dianggap menyebarkan Islam?
Yazid: Mereka melakukan penyebaran Islam. Para pencela kami ingin menggambarkan kami sebagai yang buruk, tetapi lihatlah hasilnya.
Malaysiakini: Apakah karena konflik semacam ini, memicu orang tertarik untuk mempelajari Islam?
Yazid: Kalian mempelajari sejarah? Kami tidak pernah memulai hal ini, ini perang.
Malaysiakini: Kami, maksudnya kelompok kalian, atau Umat Islam?
Yazid: Umat Islam. Mereka (musuh) memicunya, umat Islam harus mempertahankan diri sendiri. Kembali lah ke sejarah….Umat Islam tidak pernah memicu konflik apapun. Ketika mereka (musuh) memulainya, kami harus mempertahankan diri sendiri, oke?
Saya pergi ke Afghanistan untuk memulai apa yang disebut proyek karena kami harus mempertahankan diri sendiri. Untuk mempertahankan diri sendiri, kami harus mengetahui apa yang mereka (musuh) lakukan.
Ketika kami pelajari…kemudian mereka (musuh) akan menganggap kalian sebagai ancaman bagi mereka. Mereka tidak akan pernah membiarkan kalian untuk satu langkah di atas mereka. Mereka tidak akan membiarkannya, tetapi umat Islam tidak menyadarinya.
Saya memulai proyek itu sebelum 9/11 dan ketika 9/11 terjadi, laboratorium saya (di Kandahar) dibom, rumah sakit saya di bom. Apa yang terjadi kemudian? Mereka (musuh) akan membunuh kalian sebelum kalian dapat merangkak. Mereka tidak akan membiarkan kalian untuk tumbuh.
Malaysiakini: Bagaimana anda membenarkan kematian orang-orang tak bersalah? Bahkan di dalam Al-Quran, menyatakan bahwa kalian tidak boleh membunuh perempuan dan anak-anak.
Yazid: Mempelajari Fikih Jihad, apa yang kalian dapat lakukan dan apa yang kalian tidak dapat lakukan. Di dalam fikih apapun, Ulama cenderung berbeda dalam pendapat mereka, bahkan dalamhal-hal yang sangat sederhana, apalagi yang besar ini.
Ketika orang-orang ini (Mujahidin) melakukan pemboman, tentu saja mereka menimbangkan hal-hal ini. Yang harus dilakukan, tidak dilakukan, boleh dan tidak boleh dilakukan. Pilihan apa yang mereka miliki, mayoritas ulama mengatakan tidak, tetapi sebagian kecil mengatakan ya, itu boleh dilakukan. Setelah jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah pada 1258, tidak ada lagi Syariah (Hukum Islam), jadi ini adalah kewajiban kami untuk membawa ini (Khilafah) kembali.
Malaysiakini: Bagaimana anda memutuskan apakah penyebab ini pantas?
Yazid: Sebelum kalian melakukan sesuatu, kalian membutuhkan ilmu. Beberapa orang melakukan Haji tanpa mengetahui kenapa, tetapi tidak dalam Jihad. Jika kalian ingin mengetahui tentang ilmu pengetahuan, kalian harus pergi ke professor dengan gelar PhD. Jika kalian ingin mengetahui tentang Jihad, tanyakan kepada Ulama yang pergi berjihad. Bukan Ulama yang mengajar di dalam ruang kelas.
Ulama yang melakukan Jihad mengatakan kita boleh berjihad, tetapi kita harus meminimalisir segala jenis kerusakan. Itula apa yang orang-orang ini (Pelaku 9/11) lakukan. Meminimalisir kerugian. Berapa banyak kerusakan yang mereka perbuat? Para musuh membunuh 1 juta, kami membunuh 3.000. apakah pembunuhan (yang di lakukan musuh –red) dibenarkan? Tidak pernah dibenarkan, kami tidak ingin melakukan hal itu. Tetapi jika mereka melakukannya terhadap kami…ini sulit. Saya tidak memaksa orang-orang untuk setuju dengan saya.
Malaysiakini: Pernahkah anda mengunjungi murid-murid anda di Teluk Guantanamo, atau keluarga mereka? Apakah anda merasa bersalah?
Yazid: Setiap perbuatan memiliki resikonya sendiri, orang-orang di Guantanamo, mereka mengetahui ini. jika mereka tidak tahu, maka mereka tidak diberitahu dengan baik. Tetapi ini adalah bagian dari ilmu yang mereka harus pahami.
Ketika mereka (musuh) menempatkan saya jauh dari keluarga saya, saya pikir "Hey! jika kalian pergi ke Singapura, dan kalian melihat tanda keluar ke Batang Kali, Taiping, Penang, artinya kalian tidak pergi ke arah yang benar bukan?"
Sebuah ayat di dalam Al-Quran mengatakan bahwa untuk pergi ke surga, kalian harus menemukan belenggu (borgol), penjara, pengasingan. Semua itu adalah tanda-tanda yang kalian harus temukan. Dalam perjalanan saya ke surga, saya melihat tanda-tanda.
Mengapa harus takut? Kalian pikir orang-orang di Teluk Guantanamo bersedih?
Malasyiakini: Bagaimana tentang keluarga orang-orang yang tewas dalam pemboman?
Yazid: Bagaimana tentang saudara-saudara kita yang dibunuh para musuh? Pernahkah kalian berpikir tentang itu?
Malaysiakini: Jika kita tidak ingin ini terjadi kepada kami, mengapa kita melakukan hal yang sama? Sejak 9/11, serangan terhadap umat Islam di negara-negara Barat telah meningkat. Mereka mungkin tidak memenangkan perang, tetapi begitu banyak orang yang mati karena itu.
Yazid: Jika kami tidak melakukan ini (menyerang mereka), bagaimana kalian yakin bahwa mereka tidak akan melakukan ini kepada kita? Ini adalah hal yang sama saja. Biarlah kami mati berjuang, Jihad adalah sebuah pencarian untuk kehidupan, bukan kematian. Sejarah telah membuktikkan bahwa mereka (musuh) akan terus menyerang. Jika orang-orang kafir adalah baik, maka Al-Quran salah Allah berfirman jika kita memerangi kembali, para musuh akan menjadi lemah. (membaca Firman Allah dalam AL-Quran, ayat 76 surat An-Nisa)
"Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah."
Allah memberitahu kita untuk berperang melawan orang-orang kafir yang berjalan di atas jalan setan. Jika kita tidak memerangi mereka kembali, mereka akan menjadi kuat dan kalian bisa disingkirkan. Itu adalah sebuah ayat. Bagiamana kalian dapat menentang Al-Quran? Dalam surat At-Taubah, Allah berfirman bahwa, jika kita tidak pergi di jalan Allah, Dia akan menggantikan kita dengan orang-orang yang lain.
Malaysiakini: Sejak anda mengatakan anda terhubung dengan kelompok Taliban, apakah anda pikir kematian Usamah akan mengarah pada kebangkitan Taliban?
Yazid: Agama kami akan menang bukan karena Usamah Laden atau Yazid Sufaat. Jika Allah menghendaki, kami akan berhasil, jika kami melakukannya dengan benar. ini ditakdirkan. Nabi telah menetapkan caranya untuk melakukan ini, ikuti saja.
Kemenangan ini tidak akan datang dalam kenyamanan kita atau ketika ini sesuai dengan jadwal kita. Kita harus mengingat itu. Ini bukan sebuah perlombaan, dimana mayoritas yang akan menang.
Terkadang, kita tidak yakin kepada Allah. Lihatlah Nabi. Ketika beliau pergi berperang, beliau berhasil di level yang terbaik, tetapi tidak pernah bisa menyamai kemampuan musuh dalam hal kekuatan, kualitas persenjataan, dan sebagainya. Tetapi mengapa beliau menang?
Ketika saya memberitahu "para petugas unit khusus" itu, mereka berkata, "Itu adalah Nabi. Siapakah anda dibandingkan? (tertawa). Jika itu sikap kita, lalu apa yang dapat kita lakukan?
***