Kekerasan yang menimpa Muslim Rohingya oleh Junta Militer Myanmar kini telah menjadi perhatian dunia. Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun seolah diam seribu bahasa tanpa mengeluarkan tindakan nyata.
Terkait hal itu, Iran mengecam membisunya PBB. Negeri Mullah itu mendesak badan internasional tersebut untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke negara Asia Tenggara tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan juru bicara Majelis Iran, Ali Larijani, Ahad (29/7). "Mengapa PBB tidak mengirimkan pasukan perdamaian ke Myanmar untuk menghindari pembunuhan terhadap kaum Muslim seperti pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Suriah?" ujarnya dalam sidang terbuka Majelis.
Menurut laporan terakhir, umat Islam di Myanmar berada dalam penderitaan manusia tragis. Laporan mengatakan 650 Muslim Rohingya tewas pada 28 Juni dalam bentrokan di wilayah barat Rakhine. Sementara 1.200 lainnya hilang dan 90 ribu orang telah terlantar. Mereka merampas hak-hak dasar warga Muslim di Rohingya termasuk pendidikan dan pekerjaan.
Pemerintah Myanmar menolak mengakui warga Rohingya, dan mengklasifikasikan mereka sebagai migran ilegal, meskipun mereka telah tinggal di negara itu selama beberapa generasi