-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kamp Pengungsian Diblokade

Minggu, 28 Oktober 2012 | 02.26 WIB Last Updated 2012-10-28T09:26:46Z
Paginya, ACT tiba di pantai Sittway. "Kami sudah tidak melihat lagi perahu pengungsi di pelabuhan. Saya sempat berprasangka buruk akan nasib para pengungsi itu, karena sempat tersiar ada penghadangan di dekat pelabuhan. Meskipun kami berharap, para pengungsi telah menuju pantai dekat kamp pengungsian Rohingya," ungkap Doddy.

Saat ini ada 10 kamp pengungsian muslim Rohingya di utara kota Sittway, yaitu : 1. Thakopyin (12416 jiwa), 2. Kanduka (1686 jiwa), 3. Bodufa (8559 jiwa), 4. Dapi (11197 jiwa), 5. Thechun (19430 jiwa), 6. Sethema (5750 jiwa), 7. Sanpya (1805 jiwa), 8. Bumay Wyagon (749 jiwa), 9. Duamrun (1069 jiwa), 10. Than Tawli (1435 jiwa). Jumlah nya hampir mencapat 70.000 ribu jiwa.

Seusai meninjau pelabuhan, ACT berkeliling kota untuk beberapa saat. Aparat tak terlalu banyak, meski terlihat berjaga sejumlah tempat. Kamis, 25 Oktober, dari pantauan dan informasi yang langsung ACT terima, lokasi menuju ke kamp muslim Rohingya memang tertutup. Ketika ACT berusaha menyewa mobil untuk ke lokasi kamp, tidak ada satupun tempat penyewaan mobil yang berani mengantarkan ACT ke lokasi. Terlalu beresiko kata mereka. Kenyataan yang sama juga diinfomasikan oleh rekan NGO dari negara lain. Wah jangan harap bisa ke Se Tha Ma Gyi (Lokasi tempat pembangunan Shelter ACT) hari ini,kata mereka. Bahkan mobil sewaan partner lokal ACT di Sittway juga menolak mengantarkan ACT ke lokasi pengungsian. “Kami masih ingin hidup Mr Doddy” kata mereka.

Perlu di ketahui bahwa lokasi menuju kamp-kamp pengungsian muslim harus melalui sebuah desa muslim yang bernama Bumay. Desa ini sekitar 1 kilometer dari tempat Pembangkit Listrik Tenaga Diesel milik pemerintah Rakhine State, yang ada disuatu perempatan jalan. Dari perempatan jalan tersebut, desa Bumay terletak di seberang rel kereta api. Infomasi yang diterima oleh ACT sebelumnya, lokasi menuju desa Bumay ini diblokade oleh ramai orang, padahal jalan itulah satu-satunya yang bisa mencapai kamp Rohingya.

Mereka menghadang jalan, sehingga berbagai barang seperti bahan makanan dan material untuk pembangunan kamp tidak bisa masuk ke area, sehingga tidak ada truk pengangkut barang yang berani masuk ke lokasi kamp. Mereka akan mensweeping orang-orang yang akan menuju kamp, demikian informasi yang ACT terima.(is/sur)
×
Berita Terbaru Update