
Kantong-kantong
aktivis Tim Hisbah Solo pun sudah mulai di obok-obok. Sabtu, 27 Oktober
2012, masjid At-Taqwa di Mojosongo yang letaknya hanya 50 meter dari
rumah kontrakan Abu Hanifah ikut digerebek. Dalam laporan yang tersiar
di media sekuler bahwa dalam penggeledahan Masjid At-Taqwa di sita:
- Serbuk putih: padahal tepung untuk membuat kue Molen.
- Pistol Bareta: padahal senapan angin yang berlaras pendek.
- Timbangan: padahal digunakan untuk menimbang tepung kue molen.
- Tempat latihan militer: padahal hanya halaman belakang rumah Bpk. Bahrun (75) yang digunakan untuk berolah raga, berkebun dan kolam ikan.
- Bom Rakitan: tidak pernah ada dan fitnah yang sangat keji
Dalam
penggerebekan tersebut di atas ada hal yang tidak diungkap ke media
yakni penyitaan uang sekitar 5 jutaan milik tuan rumah, bapak Bahrun
yang dalam kondisi lumpuh akibat stroke.
Uang itu
adalah uang simpanan pensiunan yang akan digunakan untuk berobat dan
belanja harian pasangan suami istri bapak Bahrun (75) dan Ibu Darmirah
(65) yang sudah sangat sepuh.
Selanjutnya,
Penggrebekan di Pondok Pesantren Al-Furqon di daerah Karang Lo,
Matesih, Karang Anyar pada Selasa, 30 Oktober 2012. Dalam penggerebekan
tersebut ditangkap ustadz Dul Kholik bersama 7 santrinya yang masih
sangat muda dan penyitaan beberapa motor yang terdapat di Ponpes
tersebut. Penggrebekan dan penangkapan di Ponpes Al-Furqon ini juga
tidak diberitakan dengan sebenar-benarnya oleh media.
Untuk
diketahui bahwa Masjid At-Taqwa yang terletak 50 meter dari rumah
kontrakan Abu Hanifah di Jl. Lawu Timur IV, Marengan, Mojosongo adalah
masjid kecil yang digunakan Laskar Tim Hisbah Kafilah Mojosongo untuk
kegiatan kajian rutin dan tempat untuk koordinasi sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan nahimunkar di kota Solo dan sekitarnya.
Dalam
pemberitaan bebarapa media yang mengatakan bahwa Laskar Hisbah sering
mengadakan latihan perang di halaman belakang rumah bapak Bahrun adalah
Fitnah.
Kemudian
mengenai penggerebekan dan penangkapan di Ponpes Al-Furqon, sangat
berkaitan erat dengan penggrebekan dan penyegelan oleh Laskar Umat Islam
Solo (LUIS) terhadap sejumlah tempat kajian dari aliran sesat "Inkarus
Sunah" beberapa hari yang lalu.
Ponpes
Al-Furqon adalah ponpes yang baru dirintis mulai 1 Oktober 2012 oleh
ustadz Dul Kholiq, beliau adalah salah satu ustadz yang di percayakan
Tim Hisbah Solo untuk memberi kajian seputar syariat Nahi Mungkar.
Dan dari
pengamatan lapangan di daerah Semanggi yang merupakan kantong pusat Tim
Hisbah, di beberapa titik tertentu terlihat penjagaan ketat tidak
seperti biasanya oleh pihak aparat Polisi. Polisi belum melakukan
penggrebekan di Semanggi kemunginan besar karena Semanggi adalah basis
Tim Hisbah yang saat ini sudah dalam Siaga I untuk menghadapi segala
kemungkinan yang akan dilakukan aparat kepolisian. [Abu Asadullah]
VOA