POSO-Laknat!
Kata itu yang hanya pantas untuk Densus 88. Tidak hanya mendzolimi umat
Islam dan kaum Muslimin, khususnya Mujahidin, Densus 88 juga
memperlakukan jezanah Asy-Syahid Kholid dengan perlakuan keji yakni
merobek dada hingga perut pemuda Muslim yang taat, Jum’at (02/11/2012)
di Poso, Sulawesi Tengah. Umat Islam harus membela dan membalasnya.
Allahu Akbar!
Sebagaimana
dikabarkan oleh sumber-sumber Al-Mustaqbal.net, jenazah Asy-Syahid
insya Alloh Kholid ketika tiba dirumah, dalam kondisi telah diambil
sebagian organ tubuhnya oleh aparat, dan pihak keluarga tidak menerima
dan sedang melakukan protes ke pihak kepolisian setempat.
Selain
itu, juga terdapat bekas tembakan yang disinyalir dari jarak dekat
karena terdapat lubang tembakan dari ubun-ubun kepala hingga tembus
dagu.
“Ada bekas tembakan di ubun-ubun tembus di dagu, dada dibelah sampai bagian perut,” ujar seorang warga Kayamaya, Poso.
Khalid
sendiri merupakan seorang pegawai negeri sipil departemen kehutanan
yang sehari-harinya bertugas sebagai polisi hutan di Poso, Sulawesi
Tengah.
Media-media
sekuler gencar memberitakan bahwa Khalid sempat memberikan perlawanan
saat dirinya hendak ditangkap oleh gerombolan Densus 88 laknatullah,
meski fakta di lapangan menunjukkan bahwa Khalid tidak melakukan
perlawanan sama sekali.
Bahkan
seorang warga Poso, Sulawesi Tengah, yang menyaksikan kronologi
penangkapan dan penembakan Khalid mengatakan bahwa Khalid ditangkap
sesaat setelah melakukan shalat subuh secara berjamaah di Masjid
Al-Muhajirin.
Lebih
lanjut saksi mata mengungkapkan bahwa Khalid sempat dilepaskan oleh
Densus 88 untuk beberapa saat kemudian dirinya ditembak pada kakinya
oleh Densus 88 laknatullah.
Sesaat setelah terjatuh, seorang anggota Densus 88 laknatullah mendekati Khalid dan menembak ubun-ubunnya dari jarak dekat.
“Setelah
ditangkap, Khalid disuruh jalan kemudian ditembak kakinya, setelah
jatuh, polisi menembak kepala Khalid,” ujar seorang warga yang
menyaksikan kronologi penembakan Khalid.
Jenazah
Khalid sendiri sempat dimaling oleh Densus 88 laknatullah, bahkan
dikabarkan telah tiba di bandara Palu, namun pada Sabtu (03/11) petang
telah dipulangkan ke rumah duka di desa Kayamaya, Poso, Sulawesi Tengah.
Sementara
itu, kabar terakhir yang baru, kondisi Ustadz Yasin yang saat
penangkapan dalam keadaan baik, sekarang dalam keadaan kaki luka
tertembak dan keadaannya koma.
Demikianlah
kekejaman Densus 88 laknatullah alaihim yang terus saja terjadi
berulang-ulang. Kepada semua ikhwan ataupun akhwat yang peduli kepada
saudara-saudaranya seiman yang telah di dzalimi aparat-aparat thogut
laknatulloh, kami serukan untuk melakukan pembelaan kepada
saudara-saudara kita, sampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa telah
terjadi penganiayaan dan penyiksaan terhadap saudara-saudara seiman di
tanah Poso.
Begitu
pula kami serukan kepada para tokoh dan pemimpin umat dimana pembelaan
kita kepada saudara-saudara kita, demikian himbauan seorang ikhwan
melalui akun Fbnya. Allahu Akbar!
Sumber : diolah dari berbagai sumber