Jakarta – Sejumlah elemen dari kalangan
LSM, tokoh masyarakat, dan mahasiswa, akan menggelar Konferensi Nasional
“Indonesia Mendakwa Rezim SBY dan Parlemen” di Gedung Indonesia
Menggugat, Bandung, 18 November 2012 mendatang.
“Kami mencanangkan hari-hari ke depan sebagai hari dan bulan dakwaan,
penghakiman dan pengadilan oleh rakyat untuk menghukum rezim SBY. Kami
mengajak seluruh rakyat untuk bersatu dan bergerak melakukan penghakiman
dan pengadilan langsung kepada Parlemen dengan membubarkan DPR, dan
anggotanya yang korup untuk ditangkap dan dipenjarakan
seberat-beratnya,” kata Effendi Saman dari LBH Nusantara.
Para aktivis juga menyerukan kepada seluruh rakyat untuk mengambil
alih, menasionalisasikan seluruh sumber-sumber ekonomi strategis yang
dikuasai asing melalui jalan revolusi.
Ada beberapa dosa-dosa besar rezim SBY dan parlemen yang didakwa
sebagai bentuk pengkhianatan. Mereka menilai SBY dan parlemen sebagai
pengkhiatan nomor wahid, karena telah mengkhianati semangat sumpah
pemuda, proklamasi, Pancasila dan UUD 1945. Pemerintah menjadikan
perintah IMF, World Bank, ADB, WTO, dan perintah negara maju sebagai
dasar dalam membuat UU dan ebijakan ekonomi politik serta tidak lagi
mendasarkan dirinya pada konstitusi.
Kedua, SBY dianggap telah menjadi antek dan “abdi dalem” nekolim yang
menjual bangsa dan negara secara murah. Pemerintah telah melakukan
penunjukkan Langsung (tanpa tender) Gas Tangguh Train 3 kepada British
Petrolium (BP), pemerintah telah menggadaikan Migas Blok Mahakam dengan
Perusahaan Total E&P, Pemerintah menjadi dalang dalam mengerdilkan
Pertamina, pemerintah menghalangi renegosiasi kontrak Freeport,
menghalangi divestasi Newmont.
SBY dinilai sebagai pemimpin dan elite yang tidak terhormat, karena
telah mempertukarkan kekayaan negara dan kedaulatan negara demi
penghargaan, puji-pujian murahan dari negara kapitalis global dan
penjajah dengan mengorbankan kebutuhan dan kepentingan rakyat Indonesia.
SBY juga dinilai sebagai pemimpin yang memimpin elit para mafia yang
merajalela dalam lingkaran kekuasaan, mulai mafia migas samoai dengan
mafia narkoba, mafia pajak, mafia APBN, yang menjadi sumber segala
penyimpangan terhadap amanat penderitaaan rakyat dan konstitusi,
Selanjutnya, SBY dinilai sebagai pemimpin dan elite pelindung, dewan
kehormatan, dewan Pembina, para koruptor dalam kasus Century, kasus
pajak, kasus penyelewengan APBN (Hambalang, Wisma atlit, IT KPU dll),
yang menjadi sumber kemiskinan dan penderitaan rakyat. Desastian