Terry Jones, pemimpin gereja Dove World Outreach Center
di Gainesville, Florida, kembali melakukan aksi bakar Quran pada Sabtu
(28/4). Aksi ini dilakukannya sebagai bentuk pernyataan protes kepada Iran atas penahanan pendeta Youcef Nadarkhani.
Dalam aksi yang dilakukan di luar gerejanya ini, Jones menyerukan agar Youcef Nadarkhani dibebaskan atau ia akan menggalang gerakan pembakaran Quran
dan gambar-gambar Mohammad secara mendunia. Aksi ini diikuti oleh
sekitar 20 orang jemaat pendukungnya. Aksi ini kemudian diupload di
Youtube. Meskipun baru dua hari bertengger di Youtube dan hanya
disaksikan oleh 29.931 pengunjung, namun telah dikomentari sebanyak 787
komentar.
Jones
sebelumnya pernah menjadi bahan pemberitaan global karena aksinya
membakar Quran pada Maret 2011 lalu. Aksi Jones menimbulkan kemarahan di
seluruh dunia, termasuk masyarakat non muslim. Aksinya kala itu memicu
kemarahan besar di Afghanistan yang menyebabkan tewasnya 12 orang.
Pemerintah
Amerika Serikat sendiri mengecam keras aksi pembakaran ini. Ditegaskan
bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan nilai-nilai Amerika.
"Kami
menganggap perbuatan tersebut tercela. Kami menganggap itu tidak sopan.
Ini perbuatan seorang individu dan tidak mencerminkan nilai-nilai
rakyat Amerika atau pemerintah AS," ungkap juru bicara Departemen Luar
Negeri AS Victoria Nuland kepada para wartawan di Washington, DC,
sebagaimana dilansir AFP, Selasa (1/5).
Apa yang dilakukan Terry Jones sepertinya baik karena membela nasib Youcef Nadarkhani, pendeta Iran
yang dipenjara karena mempertahakan imannya. Namun sayang, cara yang
ditempuh Jones tidak mendatangkan simpatik dan dukungan dari banyak
pihak, termasuk saudara seiman yang juga sama-sama memperjuangankan
kebebasan Youcef Nadarkhani. Dalam hal ini kita dapat
belajar bahwa memperjuangkan kebenaran dengan cara yang salah juga tidak
dapat dibenarkan sama sekali.