-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tidak ada Pembelaan Signifikan Bagi Muslim Rohingya

Minggu, 28 Oktober 2012 | 02.23 WIB Last Updated 2012-10-28T09:23:33Z
Kamis,25/10 tersebut merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan. ACT mendapat informasi dari langsung dari pimpinan kamp pengungsian. Ketika ACT melakukan kontak telepon, sang pimpinan sedang berada di pantai untuk menerima kedatangan para pengungsi yang tiba dengan menggunakan kapal. Ada 40 kapal yang hendak merapat ke pantai dekat lokasi pengungsian. Berita dari TV Aljazeera merilis pernyataan dari pejabat Myanmar berwenang bahwa sedikitnya 20 orang tewas pada insiden terakhir di Rakhine State.

Fakta ini menunjukkan, tak ada pembelaan signifikan dari dunia, termasuk dunia Islam. Meski diplomasi berjalan, dari kunjungan Pemerintah Turki, PMI, sejumlah elemen kemanusiaan lainnya, Muslim Rohingya masih terlunta. bantuan dari luar distop, yang didalam terrblokade. Dipimpoin pemuka-pemuka agama Budha di Yangon, terjadi demo menolak masuknya elemen kemanusiaan muslim. Kami berpikir keras, Myanmar, apa mamu? Saat kemanusiaan dipraktekan di banyak tempat oleh Muslim sedunia dengan pembagian qurban.

Myanmar melakukan larangan keluar rumah. "Semoga kondisi damai di Rakhine State segera tercipta, para pengungsi diberi kesabaran dan ketabahan, dapat kembali lagi ke rumahnya dengan selamat dan dapat hidup kembali dengan tenang penuh kedamaian dan persahabatan bersama masyarakat Rakhine State lainnya," tutup Doddy dalam laporan yang kami terima tepat di hari raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1433, dari kamar hotelnya di Sityway, Rakhine State.

Saudaraku, elemen muslim Indonesia, tidak adakah yang bisa kita lakukan? Derita Muslim Rohingya tak lebih nyaman dibanding rakyat Irak saat dibombardir Sekutu, lalu dunia berteriak mengutuk serangan dan embargo terhadap mereka. Bahkan keprihatinan itu tak hanya berwajah kepedulian muslim, namun kepedulian kemanusiaan. Bagaimana dengan Myanmar? Sampai kapan kita menjadi penonton? (is/sur)
×
Berita Terbaru Update