Kampanye untuk mendukung kesetaraan kaum gay dan transgender terus digalakan, bahkan sebuah kelompok membuat kampanye dengan memasang papan reklame yang menuliskan "Gay Christian? Yes!" reklame tersebut dipasang di di Grand Rapids, Michigan. Kampanye yang digerakan oleh kelompok Gays
in Faith Together (GIFT) ini beranggapan bahwa kasih Allah dalam
Kristus telah meluas tanpa memandang orientasi seksual atau identitas
gender.
Lewat kampanye tersebut, mereka ingin menyampaikan dua hal yaitu, bahwa seseorang dapat menjadi Kristen dan gay sekaligus, sedangkan tujuan keduanya adalah untuk menegaskan kehadiran orang-orang gay dalam komunitas kristen.
Hal ini dibantah dari para teolog Kristen. Menurut Dr R. Albert Mohler Jr, presiden dari The Southern Baptist Theological Seminary, homoseksualitas
adalah dosa dan normalisasi dosa tidak dapat membawa pada kebahagiaan
manusia. "Kita tidak bisa bergabung dengan budaya yang lebih besar dalam
menormalkan homoseksualitas dan masyarakat restrukturisasi untuk mencocokkan moralitas baru," ungkap Mohler kepada The Christian Post.
Jim
Daly, presiden dari Focus on the Family mempunyai pendapat yang tidak
jauh berbeda. Menurutnya hanya karena seseorang memiliki dosa, tidak
berarti bahwa dosa harus diterima oleh Gereja. Daly menegaskan bahwa
dosa dapat dilepaskan jika seseorang berpaling kepada Tuhan dan
bertobat, orang tersebut pun harus melepaskan ego mereka dan
penyimpangan seksual mereka jika memilih untuk mengikut Kristus.
"Setiap dari kita dapat dibebaskan dari homoseksualitas,
atau hubungan seks heteroseksual di luar nikah, atau pornografi, atau
keserakahan, atau gosip, atau kelemahan manusia lainnya dan menjadi pria
dan wanita yang Tuhan inginkan kita untuk," ungkap Dally.
Saat
kita memilih untuk menjadi pengikut Kristus, maka kita pun harus
meninggalkan kehidupan dosa kita di masa lalu dan meminta Tuhan untuk
memberikan jati diri yang baru yaitu sebagai anak Tuhan. Tidak berhenti
di situ saja, kita pun harus mengerjakan keselamatan yang telah kita
terima di dalam Kristus dengan hidup seturut dengan kehendak Tuhan,
yangmana Tuhan hanya menginginkan manusia berpasangan laki-laki dan
perempuan seperti yang telah direncanakannya dari awal.