Kasus
pembunuhan atas Suster Margaret Ann Pahl (71) terungkap. Dia dibunuh
pada pagi hari sebelum Paskah tahun 1980. Tubuhnya ditemukan di kapel
Rumah Sakit Mercy di Toledo, Ohio. Dia dibunuh saat dia sedang
menyiapkan ibadah untuk besok harinya. Dia terbunuh karena acara ritual
yang aneh di altar. Pahl terbunuh dengan 31 tusukan, 9 tepat di dadanya
dan disalib terbalik, sebuah simbol iblis.
Selama
ini Pahl mendedikasikan hidupnya kepada iman Katoliknya. Lahir dari
keluarga petani di Ohio, dia berumur 19 tahun saat bergabung dengan
Sisters of Mercy. Dia bekerja selama 50 tahun berikutnya di rumah sakit
Katolik, sebagian besar di bagian administrasi. Saat pendengarannya
mulai berkurang saat berumur 60 tahun, dia mulai ditugaskan di Rumah
Sakit Mercy. Dia tinggal dengan 20 perawat di bagian atas rumah sakit.
Polisi
mencoba mencari keterangan saksi dan sejumlah tersangka yang termasuk di
dalam ratusan staf rumah sakit, teman-temannya di Sisters of Mercy, dan
pendeta Katolik yang bekerja bersamanya. Tapi tidak ditemukan sidik
jari, potongan kain, maupun darah orang lain. Bertahun-tahun kasus ini
masih belum diselesaikan.
Tahun
2003, saat skandal percabulan terhadap anak-anak terungkap di Katolik,
seorang wanita melaporkan bahwa dia pernah dijadikan korban untuk seks
ritual oleh pendeta Toledo pada 1980. Dia memberi nama Gerald Robinson
sebagai salah satu pelakunya. Investigasi tidak membawa hasil apa-apa,
kemudian jaksa melihat kembali kasus Pahl, yang terjadi pada tahun yang
sama, dan mereka menemukan bahwa Robinson menjadi tersangka utama.
Meskipun
belum diumumkan kepada khalayak ramai tahun 1980, detektif menemukan
bahwa pisau pembuka surat yang dipakai untuk membunuh Pahl ada di kantor
Robinson. Dia diinterogasi dan diberikan dua detektor anti kebohongan.
Dia tetap bisa lolos, karena kurangnya bukti.
Pada 23
April 2004, kasus tersebut kembali lagi memanas ketika Robinson dituduh
membunuh, berdasarkan bukti pada 24 tahun sebelumnya. Di dalam sebuah
buku tentang kasus tersebut, David Yonke menulis bahwa Gereja Katolik
punya mata-mata. Dave Davison memberitahu Yonke bahwa lima detektif yang
menginvestigasi Robinson semuanya Katolik.
Pada
2006 melalui kesaksian Jeffrey Grob, seorang pendeta Katolik dari
Chicago yang spesialis di bidang perngusiran setan. Dia mengatakan
pembunuh Pahl intim dengan ritual keagamaan. Pembunuhan itu terjadi
untuk mencela iman Pahl, kata Grob. Robinson dihukum penjara dengan 15
tahun hukum. Dia terus mengklaim tidak bersalah, meskipun dia terus
gagal. Sekarang, Robinson yang berumur 74 tahun harus menghadapi hukuman
sampai bisa mendapatkan kesempatan untuk mengajukan hukuman bebas
bersyarat pada 2016.